Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei pemasaran yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat kompleks, sensitive atau controversial sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan teknik kuesioner akan memperoleh tanggapan yang kurang dari responden.
Dalam wawancara, sejumlah partisipan (berkisar 10 orang) dipilih dari populasi yang sesuai dengan criteria riset lalu diundang untuk datang ke suatu tempat yang representative untuk pelaksanaan wawancara. Selanjutnya dilakukan wawancara secara individu dan berhadapan muka dengan waktu berkisar 30 menit sampai satu jam. Pewawancara akan menggunakan daftar berisi topik yang akan digunakan sebagai pedoman selama proses wawancara.
Dari wawancara ini, periset akan memperoleh informasi yang spontan dan mendalam dari setiap partisipan. Kondisi ini memang sesuai dengan tujuan wawancara dari setiap partisipan yang berguna untuk memahami masalah riset. Pemanfaatan teknologi di bidang audio – video dan internet maupun membuat pewawancara dan partisipan saling berinteraksi di depan monitor komputer atau televisi. Hal ini tentunya akan memberikan efisiensi karena memungkinkan perolehan informasi yang lebih cepat dengan jangkauan yang lebih luas.
Macam – macam wawancara, yaitu ;
A. Wawancara terstruktur
Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan – pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya telah disiapkan.
B. Wawancara semi terstruktur
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
C. Wawancara tak berstruktur
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka adalah wawancara yang bebas dimana penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subyek yang diteliti. Pada penelitian pendahuluan, peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang berbagai permasalahan yang ada pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang mewakili berbagai tingkatan yang ada dalam obyek.
Teknik tatap muka dibedakan atas dua, yaitu :
1. Wawancara Tatap Muka (Personal atau Face-to-face Interviews)
Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun kuesioner :
· Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang.
· Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
· Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
Kelemahannya :
· Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh pewawancara.
· Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden relatif banyak dan lokasi wawancara secara geografis terpencar.
2. Wawancara dengan Telepon (Telephone Interviews)
Kelebihan teknik ini dibandingkan tatap muka :
· Dapat menjangkau responden yang letak geografisnya terpencar.
· Biaya lebih murah dan tenaga yang diperlukan relatif sedikit serta waktu yang diperlukan lebih cepat.
Kelemahannya :
· Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.
· Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk menjawab pertanyaan.
· Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
· Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden da secara otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer. Computer-Asisted Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban responden yang terstruktur berdasarkan program tertentu.
Nama : Aldi amirul akbar
Kelas : 3KA34
Npm : 10112570
Sumber : http://maeysoftskill7.blogspot.com/2013/10/teknik-pengumpulan-data-primer-survei.html
https://adenrabani.wordpress.com/2015/01/19/tugas-softskill-b-indonesia-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar