tukang topi vs monyet

Alkisah ada seorang tukang topi yg melintasi hutan, cuaca saat itu sedang panas sekali, akhirnya tukang topi pun berhenti, dan bersandar pada sebatang pohon yg sangat besar, karena sangat lelah, dalam waktu sekejap pun tukang topi itu tertidur. Dan ketika ia bangun, ia sangat terkejut karena seluruh topi dagangannya hilang, ia pun melihat ke atas pohon yg ia gunakan untuk bersandar, ternyata topi dagangannnya diambil oleh para monyet.


Ia sangat bingung karenanya, ia pun menggaruk-garuk kepalanya, lalu para monyet pun mengikuti. Akhirnya tukang topi pun memiliki ide bagus, lalu ia melepas topi dari kepalanya dan dibuatnya untuk mengipas-ngipas wajahnya, dan para monyet pun mengikuti. Lalu ia pun melempar topinya, dan para monyet mengikuti. Lalu tukang topi pun segera mengambil topi dagangannya dan bergegas lari dari tempat itu.


Hingga berpuluh-puluh tahun kemudian, tukang topi itu pun memiliki cucu yg pekerjaannya juga menjadi tukang topi, dan menceritakan kisahnya itu.



Hingga suatu hari, cuaca sangat panas, dan cucu tukang topi ini pun melintasi hutan yang sama pada kisah yg kakeknya ceritakan, akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat pada sebatang pohon, pohon ini pun sama dengan pohon tempat kakeknya dulu beristirahat.


Setelah ia bangun, ia pun terkejut karena topi dagangannya hilang semua. Ia melihat ke atas, ternyata para monyetlah yg mengambilnya, hingga ia mengingat kisah kakeknya.


Ia mengikuti apa yg di ceritakan kakenya, mula² ia menggaruk kepalanya, para monyet mengikuti, lalu ia mengipas-ngipas wajahnya dengan topi yang ia kenakan, monyet pun mengikuti, ia sangat senang karena ide kakeknya itu berjalan baik, hingga tahap terakhir, ia pun melempar topinya, tapi para monyet tidak mengikutinya.


Ia termenung heran, dan turun lah salah satu monyet untuk mengambil topi yang dilempar cucu tukang topi tersebut. Dan sambil turun monyet itu pun menepuk pundak sang pedagang topi, dan berkata.


Monyet: EMANG LOE DOANG YG PUNYA KAKEK!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

K-On Mio Akiyama